Jumat, 13 Februari 2015

Bukan berarti hatimu di-selamat-kan

"bukan karena tersesat lantas apapun yang bercahaya langsung kau hampiri. tak semua terang itu menyelamatkan. @Jendelaa"

Kutipan dari dunia empat-puluh-karakter.

Wanita,
Seberapa jauh hatimu tersesat ?
Seberapa gelap dirimu bersembunyi di pojok ruang hatimu ?
Seberapa ingin kamu memiliki nya? Meskipun ku tau, pasti cintamu lebih dominan kepadaNya.

Wanita,
Lantas siapa yang menemani mu?
Kamu membiarkan hatimu tersesat (sendirian) ?
Dengan siapa kamu bersembunyi ? Sendiri (lagi) ?

Sadarkah? Kamu menyandarkan hatimu kepada orang yang (tak seharusnya) kau cintai.

Terlalu rumit. Kaku. Tidak tertebak apa yang akan terjadi nantinya.

Kau lebih memilih sendiri.

Haruskah kau selalu sendiri?

Seorang laki-laki mendekati, berkata dirimu menarik. Tapi tetap saja tak kau gubris.

Disia-siakan? Seharusnya tidak, karena ku rasa. Kamu selalu bersikap baik kepada orang sekitar.

Entahlah.

Kamu memilih diam, tak berkomentar.

Mungkin jika diam adalah emas, kamu sudah menjadi orang terkaya, kan?

Biarkan.

Biar saja dirimu sendiri, karena kamu yakin.
Tulang rusuk takkan tertukar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar