Jumat, 13 Februari 2015

Bukan berarti hatimu di-selamat-kan

"bukan karena tersesat lantas apapun yang bercahaya langsung kau hampiri. tak semua terang itu menyelamatkan. @Jendelaa"

Kutipan dari dunia empat-puluh-karakter.

Wanita,
Seberapa jauh hatimu tersesat ?
Seberapa gelap dirimu bersembunyi di pojok ruang hatimu ?
Seberapa ingin kamu memiliki nya? Meskipun ku tau, pasti cintamu lebih dominan kepadaNya.

Wanita,
Lantas siapa yang menemani mu?
Kamu membiarkan hatimu tersesat (sendirian) ?
Dengan siapa kamu bersembunyi ? Sendiri (lagi) ?

Sadarkah? Kamu menyandarkan hatimu kepada orang yang (tak seharusnya) kau cintai.

Terlalu rumit. Kaku. Tidak tertebak apa yang akan terjadi nantinya.

Kau lebih memilih sendiri.

Haruskah kau selalu sendiri?

Seorang laki-laki mendekati, berkata dirimu menarik. Tapi tetap saja tak kau gubris.

Disia-siakan? Seharusnya tidak, karena ku rasa. Kamu selalu bersikap baik kepada orang sekitar.

Entahlah.

Kamu memilih diam, tak berkomentar.

Mungkin jika diam adalah emas, kamu sudah menjadi orang terkaya, kan?

Biarkan.

Biar saja dirimu sendiri, karena kamu yakin.
Tulang rusuk takkan tertukar.

Jumat, 06 Februari 2015

Karena wanita.

pernah kah kau mendapatkan kata-kata indah?
Kata-kata...... yang menghangatkan malam, membuat terlena dihingar bingar dunia.

Pernah kah kau menemukan seseorang yang membuat mu jatuh hati?
Jatuh hati.... karenanya yang membuat terlena, tutur katanya menentramkan jiwa.

Pernah kah kau bertanya pada malam?
Malam.... sepi, tak jua datangnya bintang.
Bintang.... datang dan pergi tak kan kembali.

Lalu malam bergantikan pagi.
Hanya ada matahari disana, bersinar menyilaukan.

Seharusnya, wanita. Tak mengapa jika sepi bagaikan malam. Bintang yang datang, tak mengapa kan, jadi teman?

seharusnya, wanita. Jadilah engkau bagaikan matahari. Hanya sendiri, bersinar dan menyilaukan. Maksudnya, tak seharusnya wanita dinikmati setiap laki-laki yang belum memiliki nya.

Sesungguhnya. Wanita, istimewa dengan segala penjagaannya.

-Bogor, 6 Feb 2015